Wednesday, June 23, 2010

Ide-ide Kreatif

Dalam setiap tindakan kita seringkali kita berfikir lalu menemukan sebuah Ide. Tetapi apakah ide tersebut memang ide yang layak? Layak disini tentunya layak untuk bisa dijadikan sebuah peluang bisnis ataupun layak untuk bisa dijadikan sebuah pemasukan kita. Artinya secara tersirat saya sudah mengatakan bahwa tidak semua ide ternyata bisa menghasilkan sebuah keuntungan untuk kita.

Beberapa proses atau tahapan yang untuk mengelola ide kreatif adalah:

1. Masa Iluminasi (Pengumpulan Konsep dan Gagasan)
Pada tahapan inilah sebenarnya kita diperbolehkan untuk menyalurkan semua gagasan dan ide kita. Bahkan hingga Ide yang paling ideal dan sulit. Biarkan ide berkembang, jangan dikekang dulu ide kita oleh hal-hal penghambat. Biarkan ia bebas dan mengalir begitu saja. Ada baiknya semua ide kita catat, hal ini menjadi penting karena biasanya ada ide penting yang terlupakan di belakang.

2. Masa Verifikasi
Nah pada masa ini seharusnya kita sudah mempunyai berbagai macam ide kreatif kita. Artinya kita sudah punya list apa saja yang ingin kita lakukan. Nah pada tahapan ini tentunya baru kita memikirkan apakah ide kita visibel atau tidak. Mungkin atau tidak, resikonya seberapa besar, berapa banyak hambatanya sampai dengan bagaimana kita bisa menanggulangi hambatan yang mungkin terjadi. Sehingga goalnya pada tahapan ini adalah kita punya daftar kelebihan, kekurangan dan hambatan yang mungkin terjadi dari setiap ide kita. Nah dari daftar itu tetunya kita bisa memilih mana yang paling mungkin kita lakukan. Sehingga tinggallah ide yang paling prioritas. Usahakan kita bisa mendapatkan 1 ide terbaik.
Satu hal yang penting dari tahapan ini juga kita perlu banyak berdiskusi dengan orang lain lalu mintalah feedback dari setiap ide. Biasanya kita akan mendapatkan penilaian yang berbeda sehingga penilaian kita semakin luas.

3. Implementasi
Mungkin ada anonim yang mengatakan bahwa “Ide tanpa kerja sama saja dengan tidak mempunyai ide”. Ya percuma sekali jika kita mempunyai ide tetapi ide tersebut tidak kita tuangkan dalam sebuah kerja nyata. Tentu saja dalam tahapan Implementasi ini haruslah membuahkan sebuah hasil nyata. Perlu juga dibuat mekanisme evaluasi selama beberapa pekan atau bulan terhadap implementasi ide ini serta masukan dari yang sudah berpengalaman menjadi sesuatu yang berharga. Tentunya kita masih ingat dengan anonim.

“Guru terbaik adalah pengalaman orang lain dan kita pribadi.”

.

Sunday, June 20, 2010

Bahaya Telepon Seluler

Saat ini telepon seluler (ponsel) telah banyak digunakan oleh masyarakat dan seolah-olah menjadi barang yang wajib dimiliki. Berbagai merk dengan bentuk dan fitur-fitur baru bermunculan dan membuat harganya pun semakin murah dan ditambah lagi tarif pulsa yang semakin murah dan terjangkau yang tentunya berpengaruh pada kapasitas pemakaian ponsel.
Memang keberadaan ponsel sangat membantu dalam kemudahan komunikasi, tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.
Radiasi ini yang kerap kali dituding sebagai penyebab timbulnya berbagai masalah kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan radiasi ponsel mampu menjadi penyebab kanker dan gangguan otak lainnya.
Lalu bagaimana menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel?
Berikut beberapa tips yang perlu Anda ketahui:
1. Batasi pemakainan ponsel hanya pada panggilan yang penting-penting saja dan bicaralah dengan singkat. Ingatlah bahwa pembicaraan via ponsel yang terlalu lama, apalagi sampai berjam-jam disinyalir mempunyai beberapa dampak buruk terhadap kesehatan. Namun jika Anda memang harus melakukan panggilan yang lama, disarankan untuk memakai handsfree untuk keamanan.
2. Anak-anak di bawah umur seharusnya hanya diperbolehkan memakai ponsel dalam keadaan darurat saja. Mengingat mereka masih dalam tahap perkembangan, bahaya radiasi bisa bertambah parah.
3. Jika memakai ponsel tanpa handsfree, tunggulah sampai panggilan bener-bener terkoneksi sebelum menaruh ponsel di telinga untuk melakukan pembicaraan.
4. Minimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil. Dalam ruangan seperti ini, ponsel harus bekerja keras menstabilkan koneksi sehingga radiasi meninggi. Selain itu, ada kemungkinan radiasi memantul kembali ke pengguna di ruangan yang didominasi bahan baja. Minimalisir penggunaan ponsel ketika kekuatan sinyal hanya satu bar atau kurang. Dalam kondisi ini, ponsel juga harus bekerja keras untuk menstabilkan koneksi sehingga radiasi bertambah besar.
5. Belilah ponsel dengan level SAR (Specific Absorption RAte) yang rendah. Level SAR adalah ukuran kuantitas frekwensi radio yang diserap tubuh manusia. Semakin rendah level-nya, semakin baik untuk meminimalisir radiasi. Anda bisa mendapat informasi mengenai SAR ini di buku panduan atau surfing di internet.
Pada dasarnya semua dikembalikan lagi pada diri kita sebagai konsumen atau pengguna. Alangkah baiknya kita mulai mencermati penggunaan ponsel, jangan terkecoh dengan jebakan tarif pulsa yang menawarkan haraga yang murah dengan pemakaian lama. Saatnya menggunakan ponsel anda sebijak mungkin.