Tuesday, July 10, 2007

Sekilas Tentang Misteri Lebah
Seorang anak laki-laki memerlukan ayah agar ia bisa lahir. Seekor burung jantan butuh induk jantan agar ia bisa menetas. Tapi, tidak demikian halnya dengan anak lebah jantan.
Sebuah tim peneliti internasional telah menemukan gen yang memungkinkan lebah jantan tidak memiliki ayah. “Kami menemukan bagian dari gen lebah madu yang menyebabkan adanya perbedaan antara keturunan jantan dan betina,” ujar Kim Fondrk dari Universitas California Davis.
Penemuan ini akan membantu menjelaskan Banyak hal misterius mengenai lebah. Selain itu, dapat membantu peneliti melindungi populasi lebah karena serangga-serangga tersebut dibutuhkan untuk menyerbuki tanaman dan bunga-bunga.
Dalam edisi terakhir jurnal Cell, Fondrk dan rekan-rekannya dari Jerman dan Norwegia menyebutkan gen yang menentukan jenis kelamin lebah adalah gen Complementary sex determiner (CSD) atau gen pelengkap penentu jenis kelamin.
CSD memiliki 19 versi alternative yang disebut alel (alleles), gen yang dapat menempati focus yang sama seperti gen lain pada kromosom tertentu. Lebah betina memiliki dua salinan CSD yang selalu terdiri dari alel yang berbeda, sedangkan lebah jantan hanya memiliki satu salinan. Perbedaan jumlah alel inilah yang membedakan apakah seekor lebah akan tumbuh menjadi jantan atau betina.
Perlu diketahui, ada tiga kasta berbeda dalam koloni lebah, yakni ratu, lebah pekerja, dan lebah jantan. Ratu tugasnya bertelur dan merupakan ibu dari semua lebah dalam koloni.
Di alam bebas, ratu kawin hanya sekali dengan lebah jantan untuk mendapatkan dua set gen. kedua jenis gen itu, satu dari lebah jantan dan satu dari lebah betina, kelak diturunkan pada semua anak lebah betina.
Pengetahuan yang berhubungan dengan fungsi, rupa bentuk, sifat, tabiat dan kaitan hidup tiap-tiap kasta menjadi dasar ilmu pengetahuan untuk bisa mengenal dan memelihara lebah yang betul dan berhasil guna.
Lebah madu mempunyai peringkat pertumbuhan yang melalui empat peringkat pertumbuhan bermula dari peringkat larva, pupa, dan serangga dewasa. Peringkat ini dinamakan metamorfosis lengkap.

Ratu lebah mempunyai drajat yang tertinggi dan mempunyai tugas mengawal keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh lebah pekerja dan lebah jantan. Dalam sebuah koloni hanya Terdapat seekor saja ratu lebah. Ratu lebah berperanan mengeluarkan telur. Ratu lebah yang aktif berupaya menghasilkan telur sebanyak 2000 biji sehari.
Setelah 3-14 hari ratu lebah muncul dari sel ratu, yang selanjutnya bersedia untuk dikawini. Ratu lebah akan terbang dan dikejar oleh lebah-lebah jantan.
Apabila terjadi perkawinan, ratu lebah dan lebah jantan akan jatuh ke tanah dan masing-masing akan berusaha melepaskan diri. Bagian dari alat kelamin lebah jantan akan tercabut dan melekat pada ratu lebah. Lebah jantan akan mati serta-merta tatkala ratu lebah akan terbang kembali kesarang.
Ratu lebah mulai bertelur 3 atau 4 hari hingga ke akhir hayatnya. Ratu lebah dapat hidup selama 2 tahun.
Lebah pekerja adalah semua berjenis kelamin betina, mereka merupakan individu yang paling banyak jumlahnya. Jumlah mereka ada kira-kira dua pertiga dari jumlah individu di dalam sebuah koloni. Mereka ini adalah lebah-lebah yang mengerjakan semua pekerjaan.
Tiga tugas utamanya ialah mencari manisan dan bunga, membela anak-anak lebah dan mengawal sarang. Pembagian kerja adalah sistematik dan bergantung kepada usia lebah yang sesuai dengan jenis-jenis kerja yang dilakukan.
Tugas lebah pekerja berubah mengikuti umur masing-masing. Setelah kelahirannya, lebah pekerja hanya menjalankan tugas-tugas ringan seperti membersihkan sel, mengipas udara di dalam sarang supaya suhu udara di sekitar anak-anak lebah tetap stabil dan merawat ratu lebah.
Setelah lebih kurang seminggu, lebah pekerja akan menjadi lebih aktif dan kelenjar untuk memproses makanan akan mulai tumbuh dan secara otomatis ia mengambil tugas memberi makan kepada larva muda apabila kelenjar untuk mengeluarkan jeli sang raja mulai berfungsi.
Pada minggu ketiga, kelenjar yang mengeluarkan lilin mulai berfungsi. Lilin-lilin yang dikeluarkan oleh lebah adalah untuk membangun sarang. Sesudah aktivitas untuk membangun sarang, kelenjar-kelenjar racun dan aroma mulai berfungsi. Tugas terakhir lebah pekerja adalah menjadi pengawal sarang dan juga koloni dari ancaman musuh. Lebah pekerja juga mulai untuk keluar dari sarangnya untuk mencari bunga-bunga, manisan, air dan propolis.
Sedangkan lebah jantan hanya memiliki fungsi seksual. Mereka tidak mewarisi dua set gen seperti lebah betina, namun hanya satu, yaitu dari lebah betina. “Gen kedua yang berasal dari ayah lebah tidak menurun padanya. Mereka ini sebenarnya setengah cloning dari ratu,” jelas Fondrk.
Lebah jantan mempunyai individu lebih kurang sepertiga dari jumlah bilangan individu di dalam sebuah koloni. Ukuran badannya lebih besar dari lebah pekerja dan lebih kecil sedikit dari ratu lebah.
Lebah jantan mempunyai mata yang besar, badan berbulu dan berwarna hitam serta mempunyai pergerakan yang lamban. Lebah jantan tidak bisa menyengat dan mencari makanan sendiri. Fungsi lebah jantan adalah sebagai penyambung keturunan dan bisa mengawini setelah berumur lebih kurang 3 minggu. Setelah melakukan pengawinan, lebah jantan akan mati.
Sesunggguhnya, meski terdapat banyak versi alel, penentuan jantan atau betina tidak ditentukan dari alel apakah yang diturunkan. Dalam penelitian, alel-alel yang sama sering ditemukan dalam lebah jantan maupun betina.
Pada percobaan terhadap telur lebah, diketahui gen CSD akan menjadi aktif 12 jam setelah telur diletakkan dan akan terus aktif selama perkembangannya.
Para peneliti mencoba untuk memblokir aktivitas salah satu gen CSD pada telur berisi larva lebah betina yaitu yang memiliki dua salinan CSD yang berbeda. Hasilnya telur itu tumbuh menjadi lebah jantan.
Mereka akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa protein yang dihasilkan dua versi CSD yang berbeda (pada lebah betina) Itulah yang akhirnya bereaksi menentukan jenis kelamin lebah menjadi betina.
Bila hanya ada satu jenis CSD seperti pada lebah jantan, maka protein tidak bereaksi, dan lebah tumbuh menjadi jantan. Ketiadaan gen CSD dari ayah, yang menyebabkan reaksi protein, inilah yang membuat lebah-lebah jantan dikatakan menetas dari telur yang tidak dibuahi lebah jantan. (lycos/rtr/ar)